Yogyakarta. Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2020 mewajibkan setiap rumah sakit menyediakan Zona Covid-19 (Zona Merah) dan Zona Non Covid-19 (Zona Hijau) termasuk di IGD. Oleh karena itu, Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (RSPR) harus segera melakukan adaptasi penyusunan ruangan untuk menghadapi situasi pandemi di masa sekarang dan yang akan datang. Dalam keterbatasan struktur bangunan dan jumlah lantai yang ada, adaptasi harus tetap membuat RSPR dapat melayani masyarakat dengan aman dan nyaman.
Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Rapih perlu menyempurnakan diri untuk memenuhi tuntutan tersebut secara fungsi dan fasad. Gedung IGD yang berdampingan dengan beberapa gedung historis, yaitu bangunan rumah sakit yang merupakan cagar budaya (didirikan tahun 1928), memerlukan pemikiran bentuk fasad baru agar gedung-gedung historis tersebut tidak terganggu keberadaannya, tetapi justru akan makin menarik dan harmonis.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Yayasan Panti Rapih mengadakan Sayembara Pradesain Renovasi Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Rapih dengan dewan juri terdiri dari Prof. Ir. Prasasto Satwiko, M.Build.Sc, Ph.D (ketua merangkap anggota); Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M. Eng., Ph.D (anggota), IPU; Ir. Gregorius Antar Awal (Yori Antar) (anggota); serta Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D (anggota).
Sayembara terbuka bagi para mahasiswa atau perorangan di seluruh Indonesia yang memiliki bidang studi seni bangunan atau keahlian arsitektur maupun desain tata ruang untuk ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan bentuk (fasad), layout bangunan, dan kawasan lingkungan Gedung IGD RS Panti Rapih.
Upaya yang diharapkan dari para peserta sayembara yaitu bentuk fasad bangunan yang berdaya tarik modern dan dapat berdampingan secara harmonis dengan bangunan yang ada di sekitarnya. Tata ruang lingkungan (lanskap) yang menarik di sekitar bangunan juga diharapkan agar secara keseluruhan area IGD menjadi lebih harmonis, fungsional, dan indah.
Pendaftaran sayembara telah berlangsung pada 14 Februari - 13 Maret 2021 dengan batas akhir pengiriman desain pada 9 April 2022. Dari 76 pendaftar sayembara, terdapat 36 desain yang dikirim. Pada 23 April 2022 telah dilaksanakan penjurian tahap I dan menghasilkan 5 karya terbaik pilihan tim dewan juri. Kemudian, pada 7 Mei 2022 dilanjutkan dengan penjurian tahap II disertai dengan presentasi para nominator 5 besar.
Pada 9 Mei 2022, dewan juri dan Pengurus Yayasan Panti Rapih mengumumkan pemenang Sayembara Pradesain Renovasi Gedung IGD Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang dipilih setelah melalui mekanisme presentasi nominasi serta rapat penjurian berdasarkan kriteria: Inovasi dan Kreativitas, Kualitas Arsitektur, Filosofi, Fungsi Bangunan dan Keserasian Lingkungan, serta Teknik Presentasi.
Ambrosius Koesmargono, Ph.D, Ketua Umum Pengurus Yayasan Panti Rapih, menyebutkan tiga pertimbangan yang terkait dengan biaya pelaksanaan pembangunan. “Pertama, kecepatan pelaksanaan. Kedua, konektivitas dengan gedung-gedung di sekitarnya. Ketiga, kemudahan mendapatkan material. Semoga gedung IGD ini sudah terealisasi pada hari ulang tahun Panti Rapih, 14 September 2023,” paparnya.
Sementara itu, Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D menegaskan bahwa gedung IGD harus dibangun dan realistis. Oleh sebab itu, dewan juri memilih desain yang bisa dikerjakan dengan cepat dan mudah dalam kategori masih baik menurut arsitektur.
Dengan berbagai pertimbangan dan kriteria tersebut, dewan juri kemudian memutuskan tiga pemenang sayembara.
Pemenang pertama adalah Tim Studio Gundu yang terdiri atas Evelyn Rusli (ketua) serta Carol Bimoseno Kridolaksono Indrarto dan Nyra Malika Pribadi (anggota). Mereka merupakan mahasiswa semester akhir Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Unika Parahiyangan Bandung. De Nieuwe Bogen merupakan judul karya desain dari Tim Studio Gundu. Dewan juri menilai bahwa kekuatan desain terletak pada desain yang modern tetapi sederhana dan mendukung kekuatan bangunan lama untuk tampil melalui kehadiran kolam di depan bangunan lama.
Pemenang kedua atas nama Ar. Hanafi Trilaksono, I.A.I, seorang arsitek profesional dari Semarang, Jawa Tengah dengan judul karya Tusen de Bogen. Dewan juri menilai kekuatan desain dari pemenang kedua ini adalah kematangan geometri, tekstur, dan warna. Desain modern tetapi memiliki nostalgia masa lalu dan mendukung bangunan lama dengan kuat.
Pemenang ketiga atas nama TIM2 dengan Ar. Robert Rianto Widjaja, I.A.I (ketua) dan Ar. Sri Hartuti Wahyuningrum, I.A.I, A.A. Keduanya merupakan Dosen Fakultas Arsitektur di Semarang. Judul karya desain mereka adalah Transformasi, Wajah Baru Memori Baru. Kekuatan desain dari TIM2 menurut dewan juri terletak pada lengkungan dari tembaga yang berkesan rapi, mewah, modern, dan sangat berbeda (tetapi tetap mendukung) bangunan lama.
Hanafi, pemenang kedua, tidak menyangka bisa meraih juara. “Saya mengerjakannya hanya dalam waktu tiga hari di tengah kesibukan,” ungkapnya sembari menyatakan kekagumannya bahwa pemenang pertama juga sesama orang muda.
Senada dengan Hanafi, Prof. Priyosulistyo juga tidak mengira bahwa anak-anak muda zaman sekarang sudah berprestasi lebih baik dari senior-seniornya. “Saya pikir mereka sudah profesional, ternyata masih mahasiswa semester akhir. Saya senang sekali,” tuturnya.
Penyerahan hadiah bagi para Pemenang Sayembara dilaksanakan pada 11 Juni 2022 di Auditorium Gedung Borromeus Lantai 6 Rumah Sakit Panti Rapih dan diserahkan secara langsung oleh Ambrosius Koesmargono, Ph.D (Ketua Umum Pengurus Yayasan Panti Rapih), Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D (Dewan Juri), dan drg. V. Triputro Nugroho, M.Kes (Direktur Utama RS Panti Rapih). Acara penyerahan dihadiri juga oleh Tim Pembangunan Gedung IGD RS Panti Rapih.
Willy Putranta
Foto: Humas RS Panti Rapih Yogyakarta
110 Views
0 comments