Selasa, 31 Mei 2021, perayaan Ekaristi penutupan bulan Maria dilaksanakan di Gua Maria Sub Tutela Matris, Dusun Ponggol, Hargobinangun, Pakem, Sleman. Mengingat pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan dan keselamatan, maka perayaan Ekaristi ini dilaksanakan secara terbatas dan disiarkan secara live streaming melalui media YouTube.
“Peserta yang diizinkan mengikuti perayaan Ekaristi secara offline tidak lebih dari 35 orang. Hal ini selain dimaksudkan untuk memberikan pelayanan rohani melalui berdevosi kepada Ibu Maria, kami juga ingin memberikan rasa aman serta keselamatan bagi banyak orang,” jelas Mateus Sumardi, Ketua Wilayah Santo Ignatius Hargobinangun.
Perayaan Ekaristi penutupan Bulan Maria ini dipimpin Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Pakem, Rm. Antonius Banu Kurnianto, Pr. Dalam homilinya, pastor muda ini berpesan bahwa siapa pun dapat belajar tentang kehidupan dari sosok seorang ibu.
“Tidak ada siapa pun manusia ini yang terlahir tanpa dikandung oleh seorang ibu dan bisa langsung mandiri. Di sini peran ibu sangat besar. Bulan Maria ini adalah kesempatan untuk belajar dan berziarah untuk berdevosi kepada Ibu Maria,” terang Rm. Banu.
Perayaan Ekaristi di Gua Maria Sub Tutela Matris (di bawah perlindungan Bunda Maria) ini bertepatan dengan pesta Ibu Maria berkunjung ke Ibu Elisabeth. Menurut Rm. Banu, dari peristiwa Ibu Maria mengunjungi Ibu Elisabeth kita diajak untuk menjadi teman dan sesama bagi yang lain, terlebih pada masa pandemi ini. Mungkin pada masa ini tidak banyak yang bisa bercerita, tetapi bisa bersyukur tidak punya teman untuk bercerita, karena punya tempat untuk bercerita, yakni berdoa Rosario yang juga menjadi cara untuk bercerita kepada Ibu Maria.
“Di sini, setiap pribadi bisa merengek dan belajar pengalaman untuk pasrah seperti Bunda Maria,” tutup Rm. Banu.
Gua Maria di bawah rimbun pohon bambu ini menjadi tempat yang adem dan cocok untuk bersyukur serta berserah diri kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria.
Slamet Riyadi
277 Views
0 comments